mobile theme mode icon
theme mode light icon theme mode dark icon
Random Question Acak
speech play
speech pause
speech stop

Pengertian Materialisme: Tanda, Akibat, dan Cara Memutus Siklusnya

Materialisme adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan fokus pada harta benda dan benda fisik, bukan pada hal-hal non-materi seperti hubungan, pertumbuhan pribadi, dan spiritualitas. Orang-orang yang materialistis sering kali memprioritaskan pengumpulan kekayaan dan status dibandingkan aspek-aspek kehidupan lainnya, dan mungkin lebih cenderung terlibat dalam konsumsi berlebihan dan perilaku-perilaku lain yang menunjukkan kesuksesan finansial mereka.

Materialisme bisa bermacam-macam bentuknya, mulai dari mengejar barang-barang mewah dan hobi mahal hingga akumulasi harta benda dan keinginan terus-menerus untuk mendapatkan lebih banyak. Beberapa tanda-tanda umum materialisme meliputi:

1. Memprioritaskan harta benda dibandingkan hubungan: Orang yang materialistis mungkin memprioritaskan harta benda dan kekayaannya dibandingkan hubungan dengan orang lain, sehingga menyebabkan hubungan pribadi menjadi tegang atau terbengkalai.
2. Menghargai status dibandingkan substansi: Orang materialistis mungkin lebih menghargai simbol-simbol status seperti mobil mahal, pakaian rancangan desainer, dan rumah mewah, dibandingkan substansi kehidupan mereka.
3. Mengumpulkan harta demi kepentingannya sendiri: Orang materialistis mungkin mengumpulkan harta hanya demi memilikinya, bukan untuk tujuan praktis atau fungsional.
4. Terlibat dalam konsumsi yang mencolok: Orang materialistis mungkin menggunakan kekayaannya untuk membeli barang-barang mahal yang dimaksudkan untuk dilihat dan dikagumi oleh orang lain, seperti pakaian bermerek atau mobil mewah.
5. Terlalu sibuk dengan uang dan status: Orang yang materialistis mungkin menghabiskan banyak waktu memikirkan cara mendapatkan lebih banyak uang, cara memperoleh lebih banyak harta benda, dan cara menunjukkan kekayaan mereka kepada orang lain.
6. Meremehkan nilai-nilai non-materi: Orang materialistis mungkin meremehkan nilai-nilai non-materi seperti pertumbuhan pribadi, spiritualitas, dan hubungan, memprioritaskan harta benda di atas segalanya.
7. Memiliki keinginan yang kuat untuk mendapatkan lebih: Orang yang materialistis mungkin terus-menerus merasa membutuhkan lebih banyak, entah itu lebih banyak uang, lebih banyak harta benda, atau lebih banyak status. Hal ini dapat menyebabkan siklus konsumsi dan ketidakpuasan yang tiada akhir.

Penting untuk dicatat bahwa tidak semua orang yang menghargai harta benda adalah orang yang materialistis, dan tidak ada yang salah dengan memiliki sesuatu atau menikmati kesuksesan finansial. Namun, ketika harta benda menjadi fokus utama hidup seseorang, hal ini dapat menimbulkan konsekuensi negatif seperti hubungan yang terbengkalai, stres, dan perasaan hampa meskipun memiliki semua harta benda.

Knowway.org menggunakan cookie untuk memberi Anda layanan yang lebih baik. Dengan menggunakan Knowway.org, Anda menyetujui penggunaan cookie kami. Untuk informasi mendetail, Anda dapat meninjau teks Kebijakan Cookie kami. close-policy