


Pengertian Sibernetika: Prinsip dan Penerapannya
Sibernetika adalah pendekatan transdisipliner untuk memahami dan menggambarkan sistem yang kompleks dan perilakunya. Ini dikembangkan pada tahun 1940-an dan 1950-an oleh sekelompok ilmuwan dan matematikawan, termasuk Norbert Wiener, Ross Ashby, dan John von Neumann, yang berupaya memahami prinsip-prinsip yang mendasari perilaku sistem yang kompleks, seperti mesin, organisme, dan sistem sosial. .
Sibernetika didasarkan pada gagasan bahwa semua sistem, baik biologis, mekanis, atau sosial, dapat dipahami dalam kaitannya dengan aliran informasi dan putaran umpan balik yang menghubungkan berbagai bagian sistem. Pendekatan ini menekankan pentingnya memahami hubungan antar komponen suatu sistem, dibandingkan hanya mempelajari komponen individual secara terpisah.
Beberapa konsep kunci dalam sibernetika antara lain:
1. Umpan Balik: Gagasan bahwa perilaku suatu sistem dipengaruhi oleh perilaku masa lalunya, dan bahwa putaran umpan balik ini dapat digunakan untuk mengontrol dan mengatur perilaku sistem.
2. Homeostasis: Kemampuan suatu sistem untuk mempertahankan lingkungan internal yang stabil, meskipun terjadi perubahan kondisi eksternal.
3. Pengorganisasian mandiri: Kemampuan suatu sistem untuk mengatur dirinya sendiri tanpa memerlukan arahan atau kendali eksternal.
4. Otonomi: Kemampuan suatu sistem untuk beroperasi secara mandiri dan mengambil keputusan berdasarkan proses internalnya sendiri.
5. Pemikiran sistem: Gagasan bahwa sistem harus dipahami secara keseluruhan, bukan hanya mempelajari komponen individual secara terpisah.
Sibernetika telah diterapkan dalam berbagai bidang, termasuk teknik, biologi, psikologi, sosiologi, dan manajemen. Ia telah digunakan untuk mempelajari segala sesuatu mulai dari perilaku mesin dan organisme hingga fungsi sistem dan organisasi sosial.
Beberapa contoh prinsip sibernetik dalam tindakan meliputi:
1. Termostat, yang menggunakan umpan balik untuk mengatur suhu dalam ruangan.
2. Sistem kekebalan tubuh, yang menggunakan umpan balik untuk mendeteksi dan merespons infeksi.
3. Otak, yang menggunakan putaran umpan balik untuk mengontrol gerakan dan perilaku.
4. Sistem sosial, seperti organisasi dan komunitas, yang menggunakan umpan balik dan komunikasi untuk mengoordinasikan dan mengatur perilaku mereka.
5. Sistem manajemen, seperti manajemen kualitas total dan lean manufacturing, yang menggunakan prinsip cybernetic untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas organisasi.



