


Seni Scribbleisme: Menjelajahi Keindahan Kreativitas yang Berantakan dan Ceroboh
Scribbleism adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan tindakan menulis atau menggambar dengan tergesa-gesa, ceroboh, atau tidak terbaca. Bisa juga mengacu pada tanda atau coretan yang dihasilkan itu sendiri. Kata ini sering digunakan secara merendahkan untuk mengkritik tulisan atau seni yang dianggap berantakan, ceroboh, atau kurang terampil atau kurang memperhatikan detail.
Istilah "coretan" sendiri memiliki sejarah yang panjang, dimulai pada Abad Pertengahan. Kata ini berasal dari kata Inggris Kuno "scrybban", yang berarti "menggaruk atau mengikis". Seiring berjalannya waktu, kata tersebut berkembang menjadi "coretan", yang awalnya digunakan untuk menggambarkan tulisan yang tergesa-gesa atau ceroboh, namun sejak itu diterapkan pada segala jenis pembuatan tanda yang berantakan atau tidak terbaca.
Scribbleism bisa bermacam-macam bentuknya, mulai dari coretan anak-anak hingga coretan orang dewasa. proyek terapi seni awal. Ini juga bisa menjadi gejala gangguan kognitif atau motorik tertentu, seperti disgrafia atau penyakit Parkinson. Dalam beberapa kasus, scribbleism bisa menjadi pilihan artistik yang disengaja, digunakan untuk menciptakan karya ekspresif dan emotif yang menantang gagasan tradisional tentang keterbacaan dan koherensi.
Apa pun bentuk atau tujuannya, scribbleism sering kali dipandang sebagai penyimpangan dari bentuk tulisan yang lebih terstruktur dan terkontrol. dan menggambar yang biasanya diajarkan di sekolah dan lingkungan pendidikan lainnya. Ini bisa menjadi cara untuk melepaskan diri dari batasan konvensi dan mengeksplorasi cara-cara baru untuk mengekspresikan diri secara kreatif.



