


Tantangan dan Peluang Intranslatability dalam Bahasa dan Budaya
Ketidakterterjemahan mengacu pada gagasan bahwa konsep, gagasan, atau teks tertentu tidak dapat diterjemahkan ke dalam bahasa atau budaya lain tanpa kehilangan makna, makna, atau nilai aslinya. Hal ini dapat terjadi karena berbagai alasan, seperti perbedaan budaya atau bahasa, konteks sejarah, atau penggunaan idiom atau metafora tertentu yang tidak memiliki padanannya dalam bahasa target.
Keterterjemahan sering dibahas dalam konteks sastra dan puisi, dimana nuansa bahasa dan budaya dapat menyulitkan penerjemahan bagian atau baris tertentu tanpa kehilangan dampak aslinya. Namun, hal ini juga dapat diterapkan pada bidang lain seperti hukum, filsafat, atau sains, yang istilah atau konsep teknisnya mungkin tidak memiliki padanan langsung dalam bahasa lain.
Beberapa contoh umum konsep yang tidak dapat diterjemahkan meliputi:
1. Idiom dan bahasa sehari-hari: Ekspresi yang khusus untuk bahasa atau budaya tertentu, seperti "Hujan kucing dan anjing" (Inggris) atau "Tomar el pelo" (Spanyol), yang tidak dapat langsung diterjemahkan ke bahasa lain.
2. Referensi budaya: Referensi yang khusus untuk budaya atau peristiwa sejarah tertentu, seperti pentingnya angka 4 dalam budaya Jepang, atau referensi Pertempuran Waterloo dalam sastra Inggris.
3. Istilah teknis: Istilah ilmiah atau teknis yang tidak memiliki padanan langsung dalam bahasa lain, seperti "schadenfreude" (Jerman) atau "kiwi" (Jepang).
4. Metafora dan perumpamaan: Bahasa kiasan yang khusus untuk budaya atau bahasa tertentu, seperti "dunia adalah panggung" (Inggris) atau "la vida es un circo" (Spanyol).
5. Permainan Kata: Permainan bahasa atau permainan kata-kata yang mengandalkan makna kata atau bunyi yang tidak dapat diterjemahkan dengan baik ke dalam bahasa lain.
Ketidakterterjemahan dapat menjadi tantangan sekaligus peluang bagi para penerjemah dan ahli bahasa. Meskipun hal ini dapat mempersulit penerjemahan, hal ini juga dapat menyoroti kualitas unik setiap bahasa dan budaya, dan mendorong solusi kreatif untuk mengatasi tantangan penerjemahan.



