mobile theme mode icon
theme mode light icon theme mode dark icon
Random Question Acak
speech play
speech pause
speech stop

Kebangkitan Bahasa Sansekerta: Menjelajahi Sastra Neo-Sansekerta

Neo-Sansekerta mengacu pada kebangkitan modern bahasa Sansekerta, yang dimulai pada abad ke-19 dan berlanjut hingga saat ini. Kebangkitan ini didorong oleh para cendekiawan dan intelektual yang berupaya melestarikan dan mempromosikan warisan budaya India kuno, serta menciptakan karya sastra dan keilmuan baru dalam tradisi Sansekerta.

Neo-Sansekerta ditandai dengan upaya yang disengaja untuk meniru gaya tersebut dan struktur bahasa Sansekerta klasik, sekaligus menggabungkan tema dan gagasan modern. Hal ini menghasilkan beragam teks, mulai dari puisi dan drama hingga risalah ilmiah dan filosofis, yang mencerminkan kesinambungan dan perubahan abad.

Beberapa contoh sastra neo-Sansekerta yang terkenal mencakup karya penyair dan penulis drama Rabindranath Tagore , yang memenangkan Hadiah Nobel Sastra pada tahun 1913 untuk kumpulan puisinya "Gitanjali" (Persembahan Lagu), dan cendekiawan dan negarawan B.R. Ambedkar, yang banyak menulis tentang prinsip-prinsip agama Buddha dan Konstitusi India dalam bahasa Sansekerta.

Secara keseluruhan, neo-Sansekerta mewakili keterlibatan yang dinamis dan berkelanjutan dengan kekayaan warisan budaya India kuno, dan komitmen untuk melestarikan dan mewariskan warisan tersebut kepada generasi mendatang .

Knowway.org menggunakan cookie untuk memberi Anda layanan yang lebih baik. Dengan menggunakan Knowway.org, Anda menyetujui penggunaan cookie kami. Untuk informasi mendetail, Anda dapat meninjau teks Kebijakan Cookie kami. close-policy