


Memahami Amygdala: Emosi, Ketakutan, dan Memori
Amigdala (Latin: amygdala, dari bahasa Yunani: ἀμυγδαλή, "kuil") adalah struktur di lobus temporal yang memainkan peran kunci dalam pengaturan keadaan emosi dan pemrosesan rangsangan yang menakutkan. Terletak di lobus temporal medial, dekat hipokampus dan hipotalamus.
Amigdala bertanggung jawab untuk mendeteksi dan memproses ancaman, dan sangat terhubung dengan wilayah otak lainnya, seperti korteks prefrontal, hipokampus, dan hipotalamus. Ia menerima informasi sensorik dari thalamus dan mengirimkan sinyal ke wilayah otak lain untuk memicu respons rasa takut.
Amigdala terlibat dalam berbagai fungsi yang berkaitan dengan emosi, ketakutan, dan memori. Beberapa fungsi utamanya meliputi:
1. Pemrosesan emosional: Amigdala bertanggung jawab untuk memproses rangsangan emosional, seperti situasi yang menakutkan atau mengancam. Ini membantu untuk mengevaluasi signifikansi emosional dari informasi sensorik dan memicu respons emosional yang sesuai.
2. Pengkondisian rasa takut: Amigdala memainkan peran kunci dalam pengondisian rasa takut, yaitu proses dimana kita belajar mengasosiasikan rangsangan tertentu dengan rasa takut. Ketika kita mengalami peristiwa yang menakutkan atau traumatis, amigdala membantu menyimpan memori peristiwa itu dan emosi yang terkait.
3. Pembentukan ingatan: Amigdala juga terlibat dalam pembentukan ingatan, khususnya ingatan emosional. Ini membantu mengkonsolidasikan ingatan dan memastikan bahwa ingatan tersebut disimpan dalam memori jangka panjang.
4. Perilaku sosial: Amigdala terlibat dalam perilaku sosial, seperti mengenali ekspresi wajah dan menafsirkan isyarat sosial. Ini membantu kita memahami emosi orang lain dan merespons dengan tepat.
5. Pengambilan keputusan: Amigdala juga terlibat dalam pengambilan keputusan, terutama dalam menghindari potensi ancaman atau bahaya. Amigdala membantu kita membuat keputusan cepat berdasarkan informasi emosional.
Secara keseluruhan, amigdala memainkan peran penting dalam mengatur keadaan emosi kita dan membantu kita merespons ancaman dan bahaya dengan tepat. Namun, disfungsi amigdala telah terlibat dalam sejumlah gangguan kejiwaan dan neurologis, seperti gangguan kecemasan, gangguan stres pascatrauma (PTSD), dan gangguan spektrum autisme.



