


Memahami Pewarnaan Trichrome dalam Diagnosis Kanker
Trichrome adalah istilah yang digunakan dalam biologi dan mikroskop untuk menggambarkan jenis noda yang digunakan untuk menyorot struktur atau molekul tertentu di dalam sel. Pewarnaan trikrom adalah pewarnaan yang menggunakan tiga pewarna atau pewarna berbeda untuk menonjolkan aspek berbeda dari sampel yang sama. Penggunaan pewarnaan trikrom yang paling umum adalah dalam diagnosis kanker, yang dapat membantu mengidentifikasi ciri spesifik sel kanker, seperti nukleus, sitoplasma, dan struktur seluler lainnya.
Pewarnaan trikrom biasanya melibatkan tiga langkah:
1. Fiksasi: Sampel difiksasi dengan bahan fiksatif seperti formalin atau alkohol untuk mengawetkan jaringan dan mencegah degradasi.
2. Pewarnaan: Sampel kemudian diwarnai dengan tiga pewarna atau pewarna berbeda, yang masing-masing menyoroti aspek sampel yang berbeda. Kombinasi yang paling umum adalah eosin Y (yang mewarnai nukleus), hematoxylin (yang mewarnai sitoplasma), dan pewarna ketiga seperti toluidine blue (yang mewarnai membran sel).
3. Counterstaining: Setelah pewarnaan, sampel diimbangi dengan pewarna yang menyoroti struktur lain dalam sampel, seperti kolagen atau serat otot.
Pewarnaan trichrome banyak digunakan di laboratorium patologi untuk mendiagnosis dan memantau berbagai jenis kanker, termasuk kanker payudara, kanker paru-paru , dan kanker usus besar. Hal ini juga digunakan untuk mempelajari efek obat pada sel kanker dan untuk mengidentifikasi biomarker spesifik untuk diagnosis dan prognosis kanker.



