


Pengertian Pedobaptisme: Pro, Kontra, dan Teologi
Pedobaptisme adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan praktik pembaptisan bayi atau anak kecil, seringkali dalam beberapa hari atau minggu setelah kelahiran mereka. Kata "pedo" berasal dari kata Yunani yang berarti "anak", dan "baptisan" mengacu pada ritual keagamaan dengan menyelam atau menuangkan air ke atas kepala seseorang untuk melambangkan pembersihan spiritual dan kelahiran kembali.
Pedobaptisme adalah praktik umum di beberapa denominasi Kristen, seperti Gereja Katolik Roma, Gereja Ortodoks Timur, dan beberapa denominasi Protestan. Teologi di balik pedobaptisme berbeda-beda di antara denominasi-denominasi ini, namun umumnya didasarkan pada keyakinan bahwa baptisan diperlukan untuk keselamatan dan bahwa bayi dilahirkan dengan dosa asal yang harus dihapuskan melalui baptisan.
Beberapa argumen yang mendukung pedobaptisme meliputi:
1 . Alkitab memerintahkan baptisan: Beberapa pendukung pedobaptisme menunjuk pada bagian-bagian dalam Perjanjian Baru yang memerintahkan baptisan sebagai langkah penting untuk keselamatan, seperti Markus 16:16 dan Kisah Para Rasul 2:38. Mereka berpendapat bahwa ayat-ayat ini berlaku untuk bayi dan juga orang dewasa.
2. Bayi dilahirkan dengan dosa asal: Banyak orang Kristen percaya bahwa semua manusia dilahirkan dengan dosa asal, yang merupakan akibat dari ketidaktaatan Adam dan Hawa di Taman Eden. Para pendukung pedobaptisme berpendapat bahwa baptisan diperlukan untuk menghapus dosa asal ini dan menjamin keselamatan anak.
3. Baptisan adalah simbol kehidupan baru: Para pendukung pedobaptisme melihat baptisan sebagai simbol kehidupan baru yang diterima orang percaya melalui iman kepada Yesus Kristus. Mereka berpendapat bahwa bayi juga dapat memperoleh manfaat dari tindakan simbolis pembersihan dan kelahiran kembali ini.
4. Tanggung jawab sebagai orang tua: Beberapa pendukung pedobaptisme berpendapat bahwa orang tua memiliki tanggung jawab untuk membawa anak-anak mereka ke baptisan sebagai cara untuk mengabdikan mereka kepada Tuhan dan berkomitmen untuk membesarkan anak-anak mereka dalam iman.
Di sisi lain, ada juga beberapa argumen yang menentang pedobaptisme , termasuk:
1. Kurangnya keputusan secara sadar: Kritik terhadap pedobaptisme berpendapat bahwa bayi tidak mampu mengambil keputusan secara sadar untuk mengikuti Yesus Kristus, sehingga mereka tidak dapat memperoleh manfaat dari baptisan seperti yang dapat diperoleh orang dewasa.
2. Tidak ada dosa pribadi: Bayi tidak memiliki dosa pribadi yang perlu dihapuskan melalui baptisan, demikian pendapat para kritikus. Sebaliknya, mereka dilahirkan dengan kecenderungan alami untuk berbuat dosa, yang tidak sama dengan dosa pribadi.
3. Pembaptisan harus menjadi sebuah pilihan: Beberapa orang Kristen percaya bahwa pembaptisan harus merupakan keputusan sukarela yang dibuat oleh individu, dan bukan suatu persyaratan yang dibebankan kepada mereka oleh orang tua atau gereja mereka.
4. Usia akuntabilitas: Beberapa orang Kristen percaya bahwa ada "usia akuntabilitas" di mana anak-anak mampu memahami dan menerima Yesus Kristus sebagai penyelamat mereka. Mereka berpendapat bahwa baptisan tidak boleh dilakukan pada bayi yang belum mampu mengambil keputusan.
Kesimpulannya, pedobaptisme adalah topik kontroversial dalam agama Kristen, dengan para pendukung dan kritikus menyajikan argumen berbeda berdasarkan penafsiran mereka terhadap Alkitab dan teologi. Pada akhirnya, keputusan apakah akan melakukan praktik pedobaptisme atau tidak, bergantung pada masing-masing gereja dan anggotanya.



