


Assurbanipal: Raja Besar Terakhir Kekaisaran Neo-Asyur
Assurbanipal (juga dieja Sardanapalus atau Ashurbanipal) adalah raja besar terakhir Kekaisaran Neo-Asyur, yang memerintah dari tahun 668 hingga 627 SM. Ia adalah putra Esarhadon dan cucu Sanherib. Pada masa pemerintahannya, Kekaisaran Asyur mencapai puncak kekuasaan dan pengaruhnya, dan ia dianggap sebagai salah satu tokoh paling penting di Timur Dekat kuno.
Assurbanipal dikenal karena kampanye militernya, yang memperluas perbatasan kekaisaran dan mendatangkan kekayaan serta upeti yang besar. ke ibu kota Niniwe. Ia juga mendukung seni dan ilmu pengetahuan, dan istananya terkenal dengan para cendekiawan, penyair, dan penulisnya. Raja sendiri adalah seorang penulis dan penyair yang terampil, dan dia meninggalkan sejumlah prasasti dan teks yang memberikan wawasan berharga mengenai pemerintahannya dan budaya pada saat itu.
Salah satu pencapaian Assurbanipal yang paling menonjol adalah penangkapan firaun Mesir Taharqa, yang telah berusaha memperluas perbatasan Mesir ke Levant. Assurbanipal mengalahkan Taharqa dalam pertempuran dan membawanya kembali ke Niniwe sebagai tawanan, di mana dia dipaksa bersumpah setia kepada raja Asiria. Peristiwa ini menandai awal dominasi Asyur atas Mesir, yang berlangsung selama beberapa dekade.
Meskipun keberhasilan militer dan pencapaian budayanya, pemerintahan Assurbanipal bukannya tanpa tantangan. Dia menghadapi pemberontakan dan pemberontakan berulang kali di berbagai bagian kekaisaran, dan dia harus menghadapi kekuatan Kekaisaran Median yang semakin besar di timur. Pada akhirnya, gabungan kekuatan bangsa Media dan Babilonia lah yang menyebabkan jatuhnya Kekaisaran Asyur, yang akhirnya ditaklukkan oleh bangsa Persia pada tahun 612 SM.
Warisan Assurbanipal telah menjadi bahan perdebatan di kalangan sejarawan dan cendekiawan. Beberapa orang menggambarkannya sebagai seorang tiran kejam yang menindas rakyatnya dan melakukan kekerasan yang tidak masuk akal, sementara yang lain melihatnya sebagai pemimpin besar yang membawa stabilitas dan kemakmuran di wilayah tersebut. Terlepas dari sudut pandang seseorang, jelas bahwa Assurbanipal adalah tokoh penting dalam sejarah Timur Dekat kuno, dan pemerintahannya menandai puncak kekuasaan dan pengaruh Kekaisaran Neo-Asyur.



