


Memahami Teknik Defogging untuk Meningkatkan Kualitas Gambar dan Video
Defogging adalah proses menghilangkan kabut atau kabut pada suatu gambar atau video. Biasa digunakan pada aplikasi computer vision dan pemrosesan gambar untuk meningkatkan visibilitas dan kejernihan gambar atau video yang terdegradasi oleh kabut atau kabut.
Ada beberapa teknik yang digunakan untuk defogging, antara lain:
1. Saluran gelap sebelumnya: Metode ini menggunakan fakta bahwa arus gelap kamera relatif konstan sepanjang waktu, dan dapat digunakan untuk memperkirakan tingkat kabut pada suatu gambar.
2. Metode berbasis gradien: Metode ini menggunakan gradien intensitas gambar untuk memperkirakan tingkat kabut.
3. Non-lokal berarti penyaringan: Metode ini menggunakan kesamaan antar piksel di berbagai bagian gambar untuk memperkirakan tingkat kabut.
4. Pemfilteran bilateral: Metode ini menggunakan rata-rata tertimbang nilai piksel pada gambar untuk memperkirakan tingkat kabut.
5. Metode berbasis pembelajaran mendalam: Metode ini menggunakan jaringan saraf dalam untuk mempelajari pemetaan antara gambar berkabut dan versi yang telah dihilangkan kabutnya.
6. Model fisik: Metode ini menggunakan model fisik kabut dan kabut untuk memperkirakan tingkat kabut.
Defogging dapat digunakan dalam berbagai aplikasi, seperti:
1. Pengawasan: Defogging dapat digunakan untuk meningkatkan visibilitas rekaman pengawasan dalam kondisi berkabut atau berkabut.
2. Kendaraan otonom: Defogging dapat digunakan untuk meningkatkan visibilitas kendaraan otonom dalam kondisi berkabut atau berkabut.
3. Pencitraan medis: Defogging dapat digunakan untuk meningkatkan visibilitas gambar medis dalam kondisi berkabut atau kabur.
4. Video streaming: Defogging dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas streaming video dalam kondisi berkabut atau berkabut.
5. Realitas virtual: Penghilangan kabut dapat digunakan untuk meningkatkan visibilitas pemandangan realitas virtual dalam kondisi berkabut atau kabur.



