mobile theme mode icon
theme mode light icon theme mode dark icon
Random Question Acak
speech play
speech pause
speech stop

Memahami Toleransi dalam Pengendalian Mutu dan Manajemen

Toleransi mengacu pada jumlah variasi yang diperbolehkan atau diterima dalam suatu sistem, proses, atau pengukuran. Ini adalah rentang di mana suatu pengukuran atau proses dianggap dapat diterima atau benar. Dengan kata lain, besarnya penyimpangan dari nilai sebenarnya atau hasil yang diharapkan dianggap dapat diterima.

Misalnya, jika pabrikan menetapkan toleransi +/- 1mm untuk dimensi suatu komponen, berarti dimensi sebenarnya bagian dapat bervariasi hingga 1 mm dari nilai yang ditentukan dan masih dianggap dalam rentang toleransi. Demikian pula, jika suatu proses memiliki toleransi +/- 5% untuk suatu pengukuran, berarti pengukuran aktual dapat bervariasi hingga 5% dari nilai yang diinginkan dan masih dianggap dalam rentang toleransi.

Toleransi penting karena membantu memastikan bahwa produk memenuhi spesifikasi dan standar kualitas. Mereka juga membantu menghindari kesalahpahaman dan perselisihan antara pemasok dan pelanggan, serta antara berbagai departemen atau tim dalam suatu organisasi. Dengan menetapkan toleransi yang jelas, organisasi dapat menetapkan ekspektasi dan menetapkan batasan mengenai apa yang dianggap dapat diterima dan tidak dapat diterima.

Ada beberapa jenis toleransi, antara lain:

1. Toleransi dimensi: Ini mengacu pada jumlah penyimpangan yang diperbolehkan dalam dimensi suatu bagian atau produk.
2. Toleransi permukaan akhir: Ini mengacu pada jumlah penyimpangan yang diperbolehkan pada permukaan akhir suatu bagian atau produk.
3. Toleransi geometris: Ini mengacu pada jumlah deviasi yang diperbolehkan dalam geometri suatu bagian atau produk.
4. Toleransi posisi: Ini mengacu pada jumlah deviasi yang diperbolehkan pada posisi suatu bagian atau produk relatif terhadap bagian lain atau titik referensi.
5. Toleransi orientasi: Ini mengacu pada jumlah penyimpangan yang diperbolehkan dalam orientasi suatu bagian atau produk relatif terhadap bagian lain atau titik referensi.
6. Toleransi runout: Ini mengacu pada jumlah deviasi yang diperbolehkan dalam runout suatu bagian atau produk, yaitu jumlah gerakan yang terjadi ketika bagian tersebut berputar pada porosnya.
7. Toleransi jarak bebas: Ini mengacu pada jumlah ruang yang diperbolehkan antara dua bagian atau permukaan yang berpasangan.
8. Toleransi interferensi: Ini mengacu pada jumlah tumpang tindih atau interferensi yang diperbolehkan antara dua bagian atau permukaan yang berpasangan.

Singkatnya, toleransi adalah aspek penting dari pengendalian dan manajemen kualitas, karena toleransi membantu memastikan bahwa produk memenuhi spesifikasi dan standar kualitas, dan menghindari kesalahpahaman dan perselisihan antara pemasok dan pelanggan, serta dalam organisasi.

Knowway.org menggunakan cookie untuk memberi Anda layanan yang lebih baik. Dengan menggunakan Knowway.org, Anda menyetujui penggunaan cookie kami. Untuk informasi mendetail, Anda dapat meninjau teks Kebijakan Cookie kami. close-policy