mobile theme mode icon
theme mode light icon theme mode dark icon
Random Question Acak
speech play
speech pause
speech stop

Memahami Neoskolastisisme: Sebuah Gerakan Filsafat dan Teologis

Neoskolastisisme adalah gerakan filosofis dan teologis yang muncul pada abad ke-19, terutama di Eropa, sebagai respons terhadap tantangan modernitas dan Pencerahan. Istilah "neoskolastik" mengacu pada kebangkitan atau pembaruan skolastik, yang merupakan tradisi intelektual dominan pada Abad Pertengahan.

Neoskolastisisme berusaha untuk terlibat kembali dengan pemikiran skolastik abad pertengahan, seperti Thomas Aquinas, sekaligus menanggapi tantangan dan tantangan baru. wawasan era modern. Tujuannya adalah untuk memberikan pendekatan teologi dan filsafat yang ketat dan sistematis, yang didasarkan pada iman Katolik dan ajaran Gereja.

Beberapa ciri utama neoskolastisisme meliputi:

1. Fokus pada nalar dan argumentasi: Neoskolastik percaya bahwa nalar dan argumentasi adalah alat penting untuk memahami dan mempertahankan iman. Mereka berusaha melakukan penyelidikan intelektual yang ketat, menggunakan penalaran logis dan bukti empiris untuk mendukung klaim mereka.
2. Penekanan pada otoritas Gereja: Neoskolastik percaya bahwa Gereja Katolik adalah otoritas tertinggi dalam masalah iman dan moral. Mereka berusaha menafsirkan ajaran Gereja dengan cara yang konsisten dengan alasan dan bukti.
3. Komitmen terhadap doktrin tradisional: Neoskolastik berkomitmen untuk menjunjung doktrin tradisional Gereja, seperti keilahian Kristus, Maria Dikandung Tanpa Noda, dan Maria Diangkat ke Surga.
4. Penekanan pada peran rahmat: Neoskolastik percaya bahwa rahmat adalah aspek fundamental dari sifat manusia dan diperlukan untuk keselamatan. Mereka berusaha memahami bagaimana rahmat bekerja di dunia dan bagaimana rahmat dapat diperoleh melalui doa, sakramen, dan perbuatan baik.
5. Fokus pada kesatuan iman dan akal budi: Neoskolastik percaya bahwa iman dan akal budi adalah kekuatan yang saling melengkapi dan bukannya berlawanan. Mereka berusaha menunjukkan rasionalitas doktrin Katolik dan menunjukkan bagaimana doktrin tersebut dapat didukung oleh bukti empiris dan penalaran logis.

Beberapa tokoh penting yang terkait dengan neoskolastisisme meliputi:

1. Thomas Aquinas: Aquinas adalah seorang biarawan Dominikan yang secara luas dianggap sebagai salah satu pemikir terbesar Abad Pertengahan. Karya-karyanya, seperti Summa Theologica, tetap berpengaruh dalam pemikiran neoskolastik.
2. Francisco Suarez: Suarez adalah seorang Jesuit Spanyol yang dikenal karena tulisannya yang luas tentang teologi dan filsafat. Ia sering dianggap sebagai pendiri neoskolastisisme.
3. Anton Pegis: Pegis adalah seorang Jesuit Kanada yang merupakan tokoh penting dalam perkembangan neoskolastisisme di abad ke-20. Dia banyak menulis tentang topik-topik seperti hakikat Tuhan, Inkarnasi, dan hubungan antara iman dan akal.
4. Karl Rahner: Rahner adalah seorang Jesuit Jerman yang terkenal karena karyanya tentang hubungan antara iman dan budaya modern. Ia sering dikaitkan dengan gerakan neoskolastik, meskipun ia juga memiliki perbedaan pendapat yang signifikan dengan beberapa prinsip utamanya.

Secara keseluruhan, neoskolastik mewakili tradisi intelektual dan spiritual yang penting dalam Gereja Katolik, yang berupaya menghadapi tantangan modernitas sambil tetap membumi. dalam ajaran Gereja dan kebijaksanaan masa lalu.

Knowway.org menggunakan cookie untuk memberi Anda layanan yang lebih baik. Dengan menggunakan Knowway.org, Anda menyetujui penggunaan cookie kami. Untuk informasi mendetail, Anda dapat meninjau teks Kebijakan Cookie kami. close-policy