mobile theme mode icon
theme mode light icon theme mode dark icon
Random Question Acak
speech play
speech pause
speech stop

Memahami Nonfeasance: Contoh dan Konsekuensi

Nonfeasance mengacu pada kegagalan seseorang atau entitas untuk melakukan tugas atau kewajiban yang telah mereka lakukan. Hal ini dapat mencakup kegagalan dalam mengambil tindakan ketika diperlukan, kelalaian dalam memenuhi tanggung jawab, atau tidak melakukan sesuatu yang telah dijanjikan atau disetujui untuk dilakukan. Nonfeasance dapat dilihat dalam berbagai konteks, seperti dalam pekerjaan, bisnis, pemerintahan, dan hubungan pribadi.
Contoh nonfeasance meliputi:
1. Kegagalan menyelesaikan tugas: Seorang karyawan yang ditugaskan untuk menyelesaikan suatu proyek tetapi gagal menyelesaikannya, meskipun memiliki sumber daya dan kemampuan yang diperlukan untuk menyelesaikannya, akan menjadi contoh nonfeasance.
2. Mengabaikan tugas: Seorang manajer yang bertanggung jawab mengawasi tim tetapi gagal memberikan pengawasan atau dukungan yang memadai, sehingga menghasilkan kinerja yang buruk atau tenggat waktu yang terlewat, akan menjadi contoh ketidakpatuhan.
3. Pelanggaran kontrak: Perusahaan yang setuju untuk menyediakan barang atau jasa namun gagal melakukannya, meskipun telah menerima pembayaran, merupakan contoh ketidakpatuhan.
4. Kegagalan untuk bertindak dalam keadaan darurat: Seseorang yang menyaksikan kecelakaan atau kejahatan tetapi gagal untuk meminta bantuan atau mengambil tindakan lain, meskipun memiliki kemampuan untuk melakukannya, akan menjadi contoh ketidakpatuhan.
5. Kegagalan untuk memenuhi kewajiban hukum: Pemilik usaha yang gagal mematuhi undang-undang atau peraturan perpajakan, meskipun mengetahui bahwa mereka diwajibkan untuk melakukannya, akan menjadi contoh ketidakpatuhan.
6. Kegagalan untuk melindungi orang lain: Seseorang yang mempunyai kewajiban untuk menjaga orang lain namun gagal mengambil langkah-langkah yang wajar untuk mencegah bahaya, meskipun menyadari risikonya, akan menjadi contoh ketidakpatuhan.
7. Kegagalan untuk mengungkapkan konflik kepentingan: Seorang anggota dewan yang mempunyai konflik kepentingan namun gagal untuk mengungkapkannya, meskipun mengetahui bahwa mereka diwajibkan untuk melakukannya, akan menjadi contoh ketidakpatuhan.
8. Kegagalan menjaga kerahasiaan: Seorang karyawan yang memiliki akses terhadap informasi rahasia namun gagal menjaga kerahasiaannya, meskipun mengetahui bahwa mereka diwajibkan untuk melakukannya, akan menjadi contoh ketidakpatuhan.
9. Kegagalan untuk mengikuti protokol keselamatan: Pengusaha yang gagal menerapkan atau menegakkan protokol keselamatan, meskipun mengetahui bahwa protokol tersebut diperlukan untuk melindungi karyawan, akan menjadi contoh ketidakpatuhan.
10. Kegagalan memberikan pelatihan yang memadai: Seorang supervisor yang gagal memberikan pelatihan yang memadai kepada karyawannya, meskipun mengetahui bahwa karyawannya perlu melakukan pekerjaannya secara efektif, merupakan contoh ketidakpatuhan.

Knowway.org menggunakan cookie untuk memberi Anda layanan yang lebih baik. Dengan menggunakan Knowway.org, Anda menyetujui penggunaan cookie kami. Untuk informasi mendetail, Anda dapat meninjau teks Kebijakan Cookie kami. close-policy