


Pengertian Subgizi: Penyebab, Akibat, dan Cara Mengatasinya
Subnutritiousness adalah istilah yang digunakan dalam ilmu gizi untuk menggambarkan rendahnya tingkat nutrisi penting dalam makanan atau produk makanan. Bisa juga mengacu pada kekurangan zat gizi tertentu dalam pola makan seseorang, yang jika tidak diatasi dapat mengakibatkan kekurangan zat gizi dan gangguan kesehatan.
Kekurangan gizi dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain:
1. Pilihan makanan yang buruk: Mengonsumsi makanan olahan dan cepat saji dalam jumlah besar, yang seringkali rendah nutrisi penting dan tinggi kalori kosong.
2. Terbatasnya akses terhadap makanan sehat: Tinggal di daerah dengan akses terbatas terhadap toko kelontong atau pasar petani, sehingga sulit memperoleh makanan segar dan utuh.
3. Diet atau pola makan yang membatasi: Menghentikan seluruh kelompok makanan atau sangat membatasi asupan kalori dapat menyebabkan pola makan yang kurang bergizi.
4. Alergi atau intoleransi makanan: Menghindari makanan tertentu karena alergi atau intoleransi dapat menyebabkan pola makan kurang gizi jika tidak dikelola dengan baik.
5. Kemiskinan: Keterbatasan sumber daya keuangan dapat mempersulit akses terhadap makanan sehat dan padat nutrisi.
Dampak dari kekurangan gizi dapat berdampak luas dan dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk:
1. Defisiensi nutrisi: Kurangnya nutrisi penting dapat menyebabkan defisiensi, yang dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan.
2. Melemahnya sistem kekebalan tubuh: Pola makan yang kurang gizi dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh, sehingga lebih sulit melawan infeksi dan penyakit.
3. Peningkatan risiko penyakit kronis: Mengonsumsi makanan yang kurang bergizi dalam jangka waktu lama dapat meningkatkan risiko terkena penyakit kronis seperti penyakit jantung, diabetes tipe 2, dan jenis kanker tertentu.
4. Kesehatan pencernaan yang buruk: Pola makan yang kurang gizi dapat menyebabkan kesehatan pencernaan yang buruk, termasuk sembelit, diare, dan masalah pencernaan lainnya.
5. Gangguan suasana hati: Pola makan yang kurang gizi telah dikaitkan dengan peningkatan risiko gangguan suasana hati seperti depresi dan kecemasan.
Untuk mengatasi kekurangan gizi, penting untuk fokus pada konsumsi makanan seimbang yang mencakup berbagai makanan utuh dan padat nutrisi. Ini bisa mencakup buah-buahan, sayuran, biji-bijian, protein tanpa lemak, dan lemak sehat. Selain itu, mungkin berguna untuk bekerja sama dengan ahli diet terdaftar atau profesional kesehatan berkualifikasi lainnya untuk mengidentifikasi kekurangan nutrisi dan mengembangkan rencana untuk mengatasinya.



