


Memahami Nonreinforcement dalam Pengkondisian Operan
Nonreinforcement mengacu pada tidak adanya stimulus atau konsekuensi yang memperkuat yang mengikuti suatu perilaku. Dengan kata lain, tidak ada imbalan atau hukuman yang diberikan setelah perilaku tersebut dilakukan.
Dalam pengondisian operan, penguatan merupakan elemen kunci dalam membentuk dan mempertahankan perilaku. Apabila suatu perilaku yang diinginkan diikuti dengan stimulus yang menguatkan, maka perilaku tersebut akan lebih mungkin terulang kembali. Namun, jika tidak ada penguatan, perilaku tersebut mungkin tidak terulang atau bahkan hilang.
Tidak adanya penguatan dapat terjadi secara sengaja atau tidak sengaja. Misalnya, seorang guru tidak boleh memberikan umpan balik atau penghargaan apa pun atas jawaban siswa yang benar, sehingga tidak ada penguatan. Demikian pula, orang tua tidak boleh menghukum anak mereka karena berperilaku buruk, namun mereka juga tidak memberikan penguatan positif apa pun, sehingga menyebabkan tidak adanya penguatan.
Penting untuk dicatat bahwa tidak adanya penguatan tidak berarti bahwa perilaku tersebut akan hilang. Faktor lain seperti motivasi, perhatian, dan pengaruh sosial juga dapat berperan dalam membentuk perilaku.



