


Pengertian Abrachia: Penyebab, Jenis, dan Prognosisnya
Abrachia adalah kelainan bawaan langka dimana salah satu dari dua tali pusat tidak ada atau kurang berkembang. Penyakit ini biasanya terdiagnosis selama kehamilan, dan dapat menimbulkan konsekuensi serius bagi perkembangan janin.
Istilah "abrachia" berasal dari kata Yunani "a-" yang berarti "tanpa" dan "brachion" yang berarti "lengan", mengacu pada tidak adanya salah satu dari dua lengan tali pusat.
Abrachia dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis berdasarkan luas dan lokasi tali pusat yang hilang atau kurang berkembang. Jenis yang paling umum disebut “abrachia terisolasi,” di mana hanya satu tali pusat yang terpengaruh. Jenis lainnya termasuk "abrachia bilateral," yang mana kedua tali pusat terpengaruh, dan "abrachia segmental," yang mana sebagian dari salah satu atau kedua tali pusat hilang.
Penyebab pasti dari abrachia tidak sepenuhnya dipahami, namun diperkirakan ada kaitannya. terhadap mutasi genetik atau faktor lingkungan selama perkembangan awal janin. Dalam beberapa kasus, abrachia mungkin berhubungan dengan kelainan atau sindrom kongenital lainnya, seperti sindrom Turner atau trisomi 13.
Diagnosis abrachia biasanya ditegakkan selama pemeriksaan USG rutin pada trimester kedua atau ketiga kehamilan. Tidak adanya atau kurang berkembangnya salah satu tali pusat dapat dideteksi dengan mengukur diameter tali pusat dan membandingkannya dengan tali pusat lainnya. Dalam beberapa kasus, pengujian lebih lanjut seperti pengambilan sampel vili korionik atau amniosentesis mungkin diperlukan untuk memastikan diagnosis dan menyingkirkan kemungkinan penyebab lainnya.
Prognosis untuk janin dengan abrachia bergantung pada tingkat keparahan anomali dan adanya anomali kongenital lainnya. Secara umum, abrachia terisolasi memiliki prognosis yang lebih baik dibandingkan abrachia bilateral atau segmental. Namun, bahkan dalam kasus di mana kelainannya ringan, pemantauan ketat dan perencanaan yang cermat diperlukan untuk memastikan hasil terbaik bagi bayi.
Dalam beberapa kasus, abrachia mungkin berhubungan dengan komplikasi kehamilan seperti plasenta previa atau solusio plasenta, yang dapat meningkatkan risiko komplikasi kehamilan. risiko pendarahan dan komplikasi lainnya. Selain itu, bayi yang lahir dengan abrachia mungkin memiliki risiko lebih tinggi terhadap masalah kesehatan seperti hambatan pertumbuhan intrauterin, kelahiran prematur, dan keterlambatan perkembangan.
Tidak ada pengobatan khusus untuk abrachia, namun pemantauan ketat dan perencanaan yang cermat diperlukan untuk memastikan hasil terbaik. untuk bayinya. Dalam beberapa kasus, persalinan melalui operasi caesar mungkin disarankan untuk meminimalkan risiko komplikasi selama persalinan dan persalinan. Setelah melahirkan, bayi mungkin memerlukan perawatan khusus di unit perawatan intensif neonatal (NICU) untuk memantau dan mengatasi potensi masalah kesehatan.



