mobile theme mode icon
theme mode light icon theme mode dark icon
Random Question Acak
speech play
speech pause
speech stop

Sejarah Ergotisasi yang Terlupakan: Kegunaan dan Risiko Obat

Ergotisasi mengacu pada proses menginfeksi biji-bijian gandum hitam dengan jamur yang disebut Claviceps purpurea, yang menghasilkan bahan kimia yang disebut ergotamine. Ergotamin adalah pendahulu obat lain seperti LSD dan dapat menyebabkan halusinasi dan efek psikedelik lainnya bila dikonsumsi dalam jumlah banyak.

Praktik ergotisasi digunakan di Eropa abad pertengahan sebagai cara untuk mengobati berbagai penyakit, termasuk sakit kepala, demam, dan masalah pernafasan. Namun, penggunaan biji-bijian gandum hitam ergotisasi sebagai bahan obat bukannya tanpa risiko, karena dapat juga menyebabkan efek samping yang serius seperti mual, muntah, dan bahkan kematian.

Selain kegunaan obat, ergotisasi juga digunakan dalam produksi produk tertentu. bir dan anggur, yang diyakini dapat meningkatkan rasa dan proses fermentasi. Namun, penggunaan biji-bijian ergotisasi dalam produk makanan akhirnya dilarang karena kekhawatiran tentang keamanan dan potensi risiko kesehatan.

Saat ini, istilah "ergotisasi" banyak digunakan dalam konteks sejarah atau mengacu pada sejarah kedokteran dan farmakologi. Hal ini mengingatkan kita akan praktik-praktik yang terkadang tidak konvensional dan berisiko yang digunakan di masa lalu untuk mengobati penyakit dan meningkatkan kesehatan manusia.

Knowway.org menggunakan cookie untuk memberi Anda layanan yang lebih baik. Dengan menggunakan Knowway.org, Anda menyetujui penggunaan cookie kami. Untuk informasi mendetail, Anda dapat meninjau teks Kebijakan Cookie kami. close-policy