mobile theme mode icon
theme mode light icon theme mode dark icon
Random Question Acak
speech play
speech pause
speech stop

The Art of Frumpery: Memahami Sejarah dan Signifikansi Kata Kuno

Frumpery adalah kata kuno atau usang yang digunakan pada abad ke-17 dan ke-18 untuk menggambarkan sesuatu yang mencolok, megah, atau terlalu banyak hiasan. Kata ini berasal dari kata "frum" dalam bahasa Yiddish, yang berarti "saleh" atau "saleh", dan awalnya digunakan untuk mendeskripsikan pakaian atau aksesori keagamaan yang dianggap terlalu mencolok atau mencolok.

Seiring berjalannya waktu, kata "frumpery" muncul. digunakan secara lebih luas untuk menggambarkan segala jenis perhiasan atau perilaku yang berlebihan atau megah, baik yang berhubungan dengan agama atau tidak. Kata ini sering digunakan dengan cara yang menghina untuk menunjukkan bahwa seseorang berusaha terlalu keras untuk membuat orang lain terkesan dengan kekayaan, status, atau kesalehan mereka.

Berikut adalah beberapa contoh bagaimana "frumpery" dapat digunakan dalam sebuah kalimat:

* "Uskup itu rumit jubah dan perhiasan dipandang sebagai sesuatu yang lusuh oleh beberapa anggota jemaat."
* "Dekorasi berlebihan dan item menu restoran baru ini dikritik sebagai sesuatu yang lusuh oleh para kritikus makanan."
* "Upaya politisi untuk menarik pemilih yang beragama dengan pidato-pidatonya yang frumpery dan foto-fotonya dianggap tidak tulus."

Perlu dicatat bahwa meskipun "frumpery" masih digunakan dalam beberapa konteks, kata tersebut sebagian besar sudah tidak lagi digunakan secara umum dalam bahasa Inggris modern. Hal ini lebih sering ditemukan dalam teks sejarah atau sastra, atau dalam diskusi tentang tradisi agama atau budaya.

Knowway.org menggunakan cookie untuk memberi Anda layanan yang lebih baik. Dengan menggunakan Knowway.org, Anda menyetujui penggunaan cookie kami. Untuk informasi mendetail, Anda dapat meninjau teks Kebijakan Cookie kami. close-policy