mobile theme mode icon
theme mode light icon theme mode dark icon
Random Question Acak
speech play
speech pause
speech stop

Kelemahan Ujian dalam Pendidikan

Examinationism adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan praktik penggunaan pengujian dan penilaian berisiko tinggi sebagai sarana utama untuk mengevaluasi pembelajaran siswa dan efektivitas guru. Pendekatan terhadap pendidikan ini menekankan pentingnya tes standar dan bentuk penilaian lain dalam mengukur kemajuan siswa dan menentukan apakah siswa memenuhi standar akademik.

Examinationism telah dikritik karena sejumlah alasan, termasuk:

1. Penekanan yang berlebihan pada pengujian: Examinationism dapat menyebabkan penekanan yang berlebihan pada pengujian dan penilaian, yang dapat menyita waktu dan sumber daya yang tersedia untuk pengajaran dan pembelajaran.
2. Fokus sempit pada keterampilan dasar: Ujian sering kali berfokus pada pengukuran keterampilan dasar seperti membaca, menulis, dan matematika, daripada tujuan pendidikan yang lebih luas seperti berpikir kritis, kreativitas, dan pemecahan masalah.
3. Tingkat stres yang tinggi: Pertaruhan yang tinggi terhadap tes-tes terstandar dapat menciptakan tingkat stres yang tinggi bagi siswa, yang dapat berdampak negatif terhadap kesejahteraan dan kinerja akademik mereka.
4. Cakupan penilaian yang terbatas: Ujian sering kali mengandalkan tes pilihan ganda dan bentuk penilaian lain yang tidak secara akurat mencerminkan keseluruhan pembelajaran siswa.
5. Kurangnya fleksibilitas: Ujian dapat membatasi fleksibilitas guru untuk menyesuaikan metode dan materi pengajaran mereka untuk memenuhi kebutuhan siswanya.
6. Penekanan yang berlebihan pada akuntabilitas: Ujian dapat menyebabkan penekanan yang berlebihan pada upaya meminta pertanggungjawaban guru dan siswa atas nilai ujian, dibandingkan berfokus pada proses pembelajaran itu sendiri.
7. Ketimpangan: Ujian dapat melanggengkan kesenjangan yang ada dalam pendidikan, karena beberapa siswa mungkin memiliki akses terhadap sumber daya dan dukungan yang lebih baik di luar kelas yang dapat memberi mereka keuntungan dalam ujian terstandar.
8. Kurangnya kreativitas: Ujian dapat menghambat kreativitas dan pemikiran kritis, karena siswa sering kali dipaksa untuk fokus pada menghafal dan memuntahkan informasi daripada mengeksplorasi ide dan perspektif baru.
9. Kelelahan guru: Sifat ujian yang berisiko tinggi dapat menyebabkan kelelahan guru, karena guru mungkin merasa terbebani oleh tekanan untuk menghasilkan nilai ujian yang tinggi.
10. Pandangan terbatas tentang kecerdasan: Examinationism dapat melanggengkan pandangan terbatas tentang kecerdasan, karena ujian ini sering kali berfokus pada pengukuran kemampuan kognitif dibandingkan aspek penting lain dari kecerdasan manusia seperti kreativitas, kecerdasan emosional, dan keterampilan sosial.

Knowway.org menggunakan cookie untuk memberi Anda layanan yang lebih baik. Dengan menggunakan Knowway.org, Anda menyetujui penggunaan cookie kami. Untuk informasi mendetail, Anda dapat meninjau teks Kebijakan Cookie kami. close-policy