Memahami Model Kirkpatrick: Kerangka Evaluasi Efektivitas Pelatihan

Model Kirkpatrick merupakan kerangka kerja untuk mengevaluasi efektivitas program pelatihan dan pembelajaran. Ini dikembangkan oleh Donald Kirkpatrick, seorang pendidik Amerika dan kemudian disempurnakan oleh putranya, James Kirkpatrick. Model terdiri dari empat tingkat evaluasi: Reaksi, Pembelajaran, Perilaku, dan Hasil. Setiap tingkat dibangun berdasarkan tingkat sebelumnya, sehingga memberikan pandangan komprehensif mengenai dampak pelatihan terhadap peserta didik dan organisasi.

Berikut adalah gambaran singkat dari setiap tingkat:

1. Reaksi: Tingkat ini mengukur bagaimana peserta bereaksi terhadap pelatihan. Ini menilai kepuasan, keterlibatan, dan antusiasme mereka terhadap program.
2. Pembelajaran: Tingkat ini mengevaluasi apakah peserta telah mempelajari apa yang dimaksudkan dari pelatihan. Ini mengukur retensi pengetahuan mereka dan penerapan keterampilan atau pengetahuan baru.
3. Perilaku: Pada tingkat ini, evaluasi berfokus pada pengamatan bagaimana peserta berperilaku setelah pelatihan. Hal ini mengkaji apakah mereka menerapkan keterampilan atau pengetahuan baru dalam pekerjaan mereka dan apakah perilaku mereka telah berubah sebagai hasil dari pelatihan tersebut.
4. Hasil: Ini adalah evaluasi tingkat tertinggi, yang menilai dampak pelatihan terhadap kinerja organisasi secara keseluruhan. Model ini mengukur hasil nyata seperti peningkatan produktivitas, peningkatan kualitas, pengurangan biaya, atau metrik relevan lainnya.

Model Kirkpatrick memberikan pendekatan sistematis untuk mengevaluasi efektivitas pelatihan dan membantu organisasi membuat keputusan yang tepat mengenai program pelatihan mereka. Dengan menggunakan model ini, organisasi dapat mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan dan mengoptimalkan inisiatif pelatihan mereka untuk mencapai hasil yang lebih baik.