mobile theme mode icon
theme mode light icon theme mode dark icon
Random Question Acak
speech play
speech pause
speech stop

Teori Perkembangan Kognitif Bruner: Memahami Peran Lingkungan dan Proses Mental

Bruner (1960) mengajukan teori perkembangan kognitif yang menekankan peran lingkungan dalam membentuk proses mental individu. Menurut Bruner, kemajuan anak-anak melalui serangkaian tahapan, yang masing-masing ditandai dengan bentuk pemikiran dan pemecahan masalah yang semakin kompleks.

Teori Bruner mencakup beberapa konsep utama:

1. Scaffolding: Anak-anak belajar paling baik ketika mereka diberi dukungan dan bimbingan yang tepat saat mereka terlibat dengan ide-ide dan tugas-tugas baru. Dukungan ini sering kali diberikan oleh orang lain yang lebih berpengetahuan, seperti orang tua atau guru.
2. Tahap penerimaan: Selama tahap awal perkembangan kognitif ini, anak-anak fokus pada penyerapan informasi dan penerimaan terhadap dunia di sekitar mereka. Mereka belum mampu menganalisis atau memahami konsep yang kompleks.
3. Skema awal: Ketika anak-anak mulai memahami dan mengkategorikan pengalaman mereka, mereka mengembangkan skema awal, yang merupakan kerangka mental untuk mengatur pengetahuan. Skema ini sering kali didasarkan pada objek dan peristiwa konkrit.
4. Skema selanjutnya: Seiring bertambahnya usia anak dan memperoleh lebih banyak pengalaman, skema mereka menjadi lebih abstrak dan kompleks. Mereka mulai melihat hubungan antara ide dan konsep yang berbeda.
5. Asimilasi dan akomodasi: Bruner percaya bahwa pembelajaran melibatkan asimilasi (memasukkan informasi baru ke dalam kerangka mental yang ada) dan akomodasi (mengubah kerangka mental yang ada agar sesuai dengan informasi baru).
6. Kurikulum spiral: Bruner mengusulkan kurikulum spiral, di mana anak-anak diperkenalkan pada konsep yang sama pada tingkat yang semakin kompleks seiring bertambahnya usia. Hal ini memungkinkan mereka untuk membangun pengetahuan dan pemahaman mereka sebelumnya.

Teori Bruner memiliki dampak yang signifikan terhadap penelitian pendidikan dan perkembangan anak. Ide-idenya tentang scaffolding dan pentingnya memberikan dukungan yang tepat untuk anak-anak telah mempengaruhi metode pengajaran dan desain kurikulum. Selain itu, penekanannya pada peran lingkungan dalam membentuk perkembangan kognitif telah menyebabkan fokus yang lebih besar pada pentingnya pengalaman dan hubungan awal dalam membentuk proses mental anak-anak.

Knowway.org menggunakan cookie untuk memberi Anda layanan yang lebih baik. Dengan menggunakan Knowway.org, Anda menyetujui penggunaan cookie kami. Untuk informasi mendetail, Anda dapat meninjau teks Kebijakan Cookie kami. close-policy